Untuk waktu yang tidak sebentar, kita masih tetap belajar untuk saling menggenapkan, kita masih saling belajar untuk saling melengkapkan. Aku masih berusaha untuk menghafalkan semua kebiasaanmu, aku masih berusaha untuk menghafalkan semua senyummu.
Kita telah terbiasa bersama, berjalan bersama pada akhir pekan, tertawa bersama pada tiap malam yah meski hanya lewat telfon tentunya, dan kita juga terbiasa untuk bergandengan tangan pada setiap kesempatan.
Kadang saat kita bersama dan aku menatapmu lebih dari biasanya, aku selalu punya pertanyaan : Kenapa kamu masih ( mau ) ada disini ? Katamu aku begitu protektif, katamu aku begitu egois dan katamu aku begitu mengesalkan. Lantas kenapa kamu masih (mau) ada disini ?
Kehadiranmulah yang melengkapiku, kehadarianmulah yang menggenapkanku dan kehadiranmulah yang membuatku terlahir menjadi sesuatu yang baru.
Terimakasih untuk masih mau berada disini.
Aku masih ingat saat aku terbakar cemburu yang teramat, aku murka, meski ada air mata aku seolah buta, aku merasa aku menjadi orang lain hari itu, aku merasa seolah cinta yang ada hilang pada saat itu, aku putus asa, aku merasa hancur saat itu. Jelas kau tau muara itu. Kita memilih saling diam dan tak bersuara hari itu, kita hanya ingin saling meredam tanpa saling menyalahkan.
Dan setiap kali kita “peperangan” kita usai, kita saling menyadari bahwa kita sebenarnya saling mengisi, kita akan sama sama mencari,. Bagaimana bisa aku berlama lama tidak mendengar tawamu ? Hati ini akan menjerit luar biasa, yah hatiku memang tidak sepenuhnya miliku lagi, ada namamu yang tertera disana.
Yah kupikir hatimupun sama, tidak tahan ingin bersua dengan pemilik satunya : aku,
Kau tak pernah mencari seorang yang lebih sempurna. Kau masih tetap memilihku manusia yag teramat biasa, yang hanya sanggup mencintaimu lebih dari dirinya sendiri.
Terimasih untuk masih mau bertahan dan terimakasih untuk menitipkan hati itu padaku.
Dulu… aku sangat kepayahan saat kamu belum disini, dulu aku begitu sering menyerah. Tapi sejak kamu ada disini, aku seperti punya sejuta drum semangat yang siap untuk diisi ulang. Iya kamu melengkapiku, kamu menggenapkanku.
Melalui hubungan kita, aku menjadi dewasa, aku menemukan rumah untuk aku pulang. Kita hanya harus berucap doa, supaya kita bisa selamanya
“ Terimakasih untuk masih mau ada disini, semoga masa depan menyediakan tempat untuk kita bersama. Aku mencintaimu wanita Cinaku”